Pertemuan Astronomi yang Langka, Super Blue Blood Moon dan Firman Yeshua

Rabu malam, 31 Januari 2018, sebuah fenomena astronomi langka yang disebut “Super Blue Blood Moon” terjadi di sebagian dunia, bersamaan dengan permulaan hari yang penuh berkat dalam kalender Ibrani, yaitu Tu B’Sh’vat (hari ke-15 bulan Sh’vat 5778), Tahun Baru Pepohonan.

Blood moon kali ini adalah awal dari Triad Blood moon yang akan terjadi lagi nanti. Berbeda dengan Blue Moon biasa yang terjadi setiap dua setengah tahun, Super Blue Blood Moon sangat jarang terjadi. Terakhir kali kejadian semacam itu terjadi pada tahun 1866, seperti yang dicatat oleh Pastor Mark Biltz, kepala Menteri El Shaddai dan penulis buku laris tentang subjek berjudul “Blood Moon.”

Blood Moon yang berikutnya adalah pada tanggal 27 Juli 2018, yaitu Tu B’Av atau Av kelima belas pada kalender alkitabiah. Blood Moon terakhir dalam Triad ini adalah 21 Januari 2019 – yang kebetulan terjadi juga di Tu B’Shevat.

Berbeda dengan Blue Moon biasa yang terjadi setiap dua setengah tahun, Super Blue Blood Moon sangat jarang terjadi. Terakhir kali kejadian semacam itu terjadi pada tahun 1866. Banyak Rabbi bahkan orang orang menyatakan bahwa pertanda buruk akan datang. Artinya keguncangan demi keguncangan akan terjadi pada semua orang. Semuanya berawal dari keguncangan di langit (alam Roh) dan kemudian di bumi (sesuatu yang dari Bumi).

Keguncangan di alam Roh pada Super Blue Blood Moon kali ini adalah turunnya Firman yang menyatakan bahwa manusia segambar dengan Pencipta, selevel dengan Pencipta, Bapa Yeshua. Hal ini akan mengguncangkan segala doktrin lama, pikiran-pikiran yang lama, bahkan nubuat-nubuat lama. Akhirnya yang tidak terguncangkan yang akan keluar dari badai roh ini mendapatkan keberanian untuk maju menjadi manusia yang akan mencipta bersama Bapa Yeshua, menjadi pemenang dan menjadi manusia yang diurapi.

HaleluYeshua

Amin

Gerhana Bulan Sebagian dan Bulan Purnama 7/8 August 2017

Gerhana bulan sebagian pada 2017 ini terjadi tanggal 7 Agustus 2017. Sedang untuk tanggal 8 Agustus gerhana bulan sebagian masih akan terjadi bersamaan dengan  bulan purnama.

Tanggal 8 Agustus 2017 pukul 01:11 WIB nanti, Bulan mencapai purnama sekaligus akan memasuki fase puncak gerhana bulan sebagian.

Pada paruh kedua musim gerhana tahun 2017, gerhana bulan sudah dimulai sejak tanggal 7 Agustus pukul 22:50 WIB.

Artinya, Bulan yang seharusnya bersinar terang memantulkan cahaya Matahari akan tampak lebih redup dan ada bagian yang gelap dan tidak tampak oleh pengamat.

Untuk Gerhana Bulan Sebagian 2017 ini, bagian selatan Bulan akan melintasi bagian utara umbra Bumi dari barat ke timur.

Sekitar 20% permukaan Bulan bagian selatan akan menghilang dalam bayang-bayang Bumi sedangkan 80% bagian lainnya akan tampak meredup karena berada di dalam penumbra Bumi.

Area yang berada di penumbra Bumi memang masih bisa menerima sebagian cahaya Matahari sedangkan sebagian cahaya lainnya terhalang Bumi.

 

Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana Bulan terjadi sebagai akibat pergerakan Matahari – Bumi – Bulan.
Selama pergerakannya mengelilingi Bumi dan bersama Bumi mengelilingi Matahari, ada kalanya Bumi berada di antara Bulan dan Matahari.

Atau lebih tepatnya, saat Bulan mencapai fase purnama dan berada di sisi berlawanan dengan Matahari maka posisi Matahari – Bumi – Bulan sejajar.

Akibatnya, cahaya Matahari terhalang oleh Bumi dan tidak mencapai Bulan.

Meskipun demikian, kemiringan 5º dari orbit Bulan menyebabkan tidak setiap Bulan Purnama terjadi Gerhana Bulan.

Ketika terjadi gerhana, Bulan akan memasuki bayangan Bumi yang kalau diamati memiliki dua komponen kerucut.

Bayangan pada kerucut terluar adalah area bayangan penumbra di mana Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.

Sedangkan kerucut yang ada di dalam kerucut penumbra atau yang disebut umbra merupakan area dimana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.

Saat gerhana bulan sebagian, tidak seluruh permukaan Bulan masuk dalam umbra Bumi.

Hanya sebagian saja yang berada di dalam bayang-bayang inti Bumi, sedangkan sebagian lainnya berada dalam kerucut penumbra.

Karena itu, bulan purnama akan jadi lebih redup dan sebagian lagi tidak tampak atau jadi lebih gelap.

Pengamatan Gerhana Bulan Sebagian 7-8 Agustus 2017
Gerhana Bulan Sebagian 7-8 Agustus 2017 akan berlangsung selama 5 jam 53 detik. Dari keseluruhan gerhana, 20% permukaan Bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi selama 1 jam 55 menit 14 detik.

Pengamat yang berada di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia akan dapat mengamati Gerhana Bulan terakhir tahun 2017 ini.

Di Indonesia, seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati seluruh proses Gerhana Bulan Sebagian.
Untuk sebagian wilayah Papua, kontak terakhir saat Bulan meninggalkan penumbra tidak dapat diamati karena Bulan sudah terbenam dan Matahari sudah terbit.

https://www.timeanddate.com/eclipse/lunar/2017-august-7